Hari Pertama -- Bedugul, Candi Kuning, dan Joger
Sesampainya di Bali, destinasi pertama kami adalah Bedugul. Udara pegunungan yang sejuk langsung menyambut kami. Pemandangan Pura Ulun Danu yang berdiri di tepi Danau Beratan tetap memukau, bahkan bagi kami yang sudah pernah ke sini sebelumnya. Tak lupa, kami mengabadikan momen dengan foto bersama di depan pura, menciptakan kenangan baru yang tak kalah berharga.
Perjalanan dilanjutkan ke Joger Luwus, surganya kaos-kaos unik dengan kata-kata nyeleneh khas Bali. Selain kaos, banyak juga yang membeli sandal, gantungan kunci, dan berbagai pernak-pernik lain sebagai kenang-kenangan.
Sore Hari -- Tanah Lot
Menjelang sore, kami menuju Tanah Lot, salah satu ikon wisata Bali yang terkenal dengan pura di atas batu karang. Kami tiba tepat sebelum matahari terbenam, menikmati pemandangan langit jingga yang memantul di permukaan laut. Beberapa dari kami duduk di tepi tebing, menikmati suasana yang menenangkan, sementara yang lain asyik berburu foto dengan latar belakang pura.
Hari Kedua -- Tanjung Benoa, Pantai Melasti, GWK, dan Jimbaran
Keesokan paginya, kami memulai hari dengan penuh semangat di Tanjung Benoa, pusatnya olahraga air di Bali. Ada yang mencoba banana boat, ada yang berani naik parasailing, dan ada juga yang lebih santai dengan menjelajahi Pulau Penyu. Tawa dan teriakan seru terdengar di sepanjang pantai, membuat pengalaman ini semakin berkesan.
Setelah puas bermain air, kami menuju Pantai Melasti, sebuah pantai dengan pasir putih yang bersih dan tebing kapur yang menjulang tinggi. Ombaknya yang tenang membuat kami bisa bermain air dengan nyaman, sementara yang lain memilih duduk-duduk menikmati angin laut.
Dari Pantai Melasti, kami melanjutkan perjalanan ke Garuda Wisnu Kencana (GWK), tempat berdirinya patung Dewa Wisnu yang megah. Selain menikmati pemandangan dari ketinggian, kami juga menonton pertunjukan tari Bali yang semakin menambah nuansa budaya dalam perjalanan ini.
Malamnya, sebelum kembali ke hotel, kami menikmati makan malam di Jimbaran, salah satu tradisi wajib setiap study tour ke Bali. Suasana pantai yang tenang, lampu-lampu temaram, dan suara ombak yang menyapa pantai membuat makan malam ini terasa begitu spesial.
Hari Ketiga -- Desa Panglipuran dan Perjalanan Pulang
Di hari terakhir, sebelum meninggalkan Bali, kami mengunjungi Desa Panglipuran, desa adat yang terkenal dengan kebersihannya. Pagi yang sejuk di desa ini memberi kesan tenang dan damai. Kami berjalan-jalan menyusuri gang-gang kecil dengan rumah-rumah tradisional yang tertata rapi, menikmati nuansa budaya yang masih begitu kental.
Setelah puas berkeliling, akhirnya tibalah saatnya untuk kembali ke Bojonegoro. Perjalanan pulang terasa syahdu, mungkin karena kami sadar bahwa ini adalah salah satu momen terakhir yang bisa kami nikmati bersama sebelum nantinya sibuk dengan kesibukan masing-masing.
Namun, satu hal yang pasti: Herakles akan selalu memiliki kenangan di Bali. Sampai jumpa di perjalanan berikutnya! 🚍✨
Tags
Kenangan